Bertahun-tahun Terbengkalai, Kini Gembok Puskesmas Muarabaru Dibuka

Bertahun-tahun Terbengkalai, Kini Gembok Puskesmas Muarabaru Dibuka

KARAWANG - Setelah bertahun-tahun Gedung Puskemas Pembantu (Pustu) Muarabaru terbengkali, terhitung sejak dua pekan ke belakang, Pustu Muarabaru mulai dibuka dan mengoperasikan layanan kesahatan bagi masyarakat. Hanya saja, layanan di sana belum bisa optimal setiap hari, hanya di hari Rabu dan Jumat saja layanan kesehatan dibuka. "Alhamdulillah kami sudah melaksanakan layanan kesehatan selama dua pekan, pelayan di sini setiap hari Rabu Dan Jum'at," kata Petugas Puskesmas Pembantu Muara Baru Casban, kemarin (26/1). Pantauan KBE di lokasi, beberapa masyarakat setempat mulai ada yang hadir dalam melakukan pengobatan serta layanan keshatan. Casban sendiri, akan terus berupaya mensosialisasikan ke masyarakat mengenai telah dibukanya layanan kesehatan di Pustu Muarabaru.  "Alhamdulillah sehari 10 orang suka hadir untuk dicek kesehatan. Kami akan terus mensosialisasikan lewat pihak desa, RT, RW karena ini kan bukanya masih baru, " kata dia. Sebelumnya Kepala UPTD Puskesmas Sukatani Bayo Sukarta menanggapi pemberitaan terbengkalainya bangunan puskesmas pembantu (pustu) di Desa Muarabaru. Bayo menglaim, sejak awal ia ditugaskan di Sukatani, bangunan itu sudah terbengkalai. “Sejak awal saya mutasi pertengahan 2018 posisi pustu Muarabaru masih terkunci menurut informasi berbagai pihak kuncinya masih di pemborong ada hal apa masalah apa saya tidak tahu,â€ ucap Bayo saat diminta konfirmasi oleh KBE di Aula Desa Cilamay. Ketika mendapatkan informasi pustu yang terbengkalai, saat itu ia beserta jajaran UPTD Puskesmas Sukatani langsung melakukan peninjauan ke tempat lokasi. Ia menceritakan, saat tiba di lokasi, memang benar bangunan pustu masih terkunci dengan kondisi belum ada meubelair atau pun alat kesehatan di dalamnya. “Atas informasi tentang pustu yang terbengkalai, kami melakukan kunjungan tidak ada fasilitas kesehatan, tidak adanya meubelair yang ada cuman gedung. Jalan ke puskesmas juga sudah mulai rusak, â€ sambung Bayo. Kini, untuk menanggulangi masalah akses layanan kesehatan akibat terbangkalainya pustu, Bayo menuturkan, ia bakal meluncurkan program puskesmas keliling dua kali dalam seminggu. “Kami akan lakukan pelayanan seminggu dua kali bentuknya puskesmas keliling (pusling). Harapan kami pustu kembali direhab kembali agar terciptanya pemerataan kesehatan, â€ pungkasnya. (cr1/mhs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: